Our Events

Our Events

Our Events

Our Events

Our Events

Fun Fresh Friendly

Smart Trainer of Fun Fresh Friendly Method

Komitmen Pada Sebuah Impian


BOB WILLEN
KOMITMEN PADA SEBUAH IMPIAN
Tahun 1986 di New York diadakan lomba marathon internasional yang diikuti oleh ribuan pelari dari seluruh dunia. Lomba ini mengambil jarak 42 kilometer mengelilingi kota New York. Jutaan orang dari seluruh dunia ikut menonton acara tersebut melalui puluhan televisi yang merelainya secara langsung.

Terdapat satu orang yang menjadi pusat perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Willen. Bob adalah seorang veteran perang Amerika, dan dia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang di Vietnam. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan badannya ke depan.

Dan lomba pun dimulailah. Ribuan orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah-wajah mereka menunjukkan semangat yang kuat. Para penonton tak henti-hentinya bertepuk tangan untuk terus mendukung para pelari tersebut. 5 kilometer telah berlalu. Beberapa peserta nampak mulai kelelahan dan mulai berjalan kaki. 10 kilometer telah berlalu. Di sini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik, dan siapa yang hanya sekedar ikut untuk iseng-iseng. Beberapa peserta yang nampak kelelahan memutuskan untuk berhenti dan naik ke bis panitia.

Sementara hampir seluruh peserta telah berada di kilometer ke-5 hingga ke-10, Bob Willen yang berada di urutan paling belakang baru saja menyelesaikan kilometernya yang pertama. Bob berhenti sejenak, membuka kedua sarung tangannya yang sudah koyak, menggantinya dengan yang baru, dan kemudian kembali berlari dengan melempar-lemparkan tubuhnya kedepan dengan kedua tangannya. Ayah Bob yang berada bersama ribuan penonton lainnya tak henti-hentinya berseru "Ayo Bob... Ayo Bob... berlarilah terus".

Karena keterbatasan fisiknya, Bob hanya mampu berlari sejauh 10 kilometer selama satu hari. Di malam hari, Bob tidur di dalam sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia yang mengikutinya. Akhirnya empat hari telah berlalu, dan kini adalah hari kelima bagi Bob Willen. Tinggal dua kilometer lagi yang harus ditempuh. Hingga suatu saat, hanya tinggal 100 meter lagi dari garis finish, Bob jatuh terguling. Fisik Bob benar-2 telah habis saat itu. Bob perlahan-2 bangkit dan membuka kedua sarung tangannya. Nampak disana tangan Bob sudah berdarah-darah. Dokter yang mendampinginya sejenak memeriksanya, dan mengatakan bahwa kondisi Bob sudah parah, bukan karena luka di tangannya saja, namun lebih ke arah kondisi jantung dan pernafasannya. Sejenak Bob memejamkan mata.

Di tengah-tengah gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob dapat mendengar suara ayahnya yang berteriak "Ayo Bob, bangkit! Selesaikan apa yang telah kamu mulai. Buka matamu, dan tegakkan badanmu. Lihatlah ke depan, garis finish telah di depan mata. Cepat bangun ! Tunjukkan ke semua orang siapa dirimu, jangan menyerah! Cepat bangkit!!!"

Pelan-pelan Bob mulai membuka matanya kembali. Saat itulah matanya melihat garis finish yang sudah dekat. Semangat mulai membara kembali di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan, Bob melompat- lompat ke depan.

"Ya, ayo Bob... satu lompatan lagi, Bob... Capailah apa yang kamu inginkan, Bob!" teriak ayahnya yang terus berlari mendampinginya. Dan satu lompatan terakhir dari Bob membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para penonton yang berada di tempat itu. Bob bukan saja telah menyelesaikan perlombaan itu, Bob bahkan tercatat di Guiness Book of Record sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon.

Beberapa saat kemudian, ketika ada puluhan wartawan yang menemuinya, Bob berkata, "TIDAK MASALAH ANDA AKAN MENCAPAINYA DALAM BERAPA LAMA, ASAL ANDA TERUS BERLARI. ANDA DISEBUT GAGAL BILA ANDA BERHENTI. JADI, JANGANLAH BERHENTI SEBELUM TUJUAN ANDA TELAH TERCAPAI."

"SAYA BUKAN ORANG HEBAT. ANDA TAHU SAYA TIDAK PUNYA KAKI LAGI.
SAYA HANYA MENYELESAIKAN APA YANG TELAH SAYA MULAI. SAYA HANYA MENCAPAI APA YANG TELAH SAYA INGINKAN. DAN KEBAHAGIAAN SAYA DAPATKAN BUKAN DARI APA YANG SAYA DAPATKAN, TAPI DARI PROSES UNTUK MENDAPATKANNYA. SELAMA LOMBA, FISIK SAYA MENURUN DRASTIS. TANGAN SAYA SUDAH HANCUR BERDARAH-DARAH. TAPI RASA SAKIT DI HATI SAYA TERJADI BUKAN KARENA LUKA ITU, TAPI KETIKA SAYA MEMALINGKAN WAJAH SAYA DARI GARIS FINISH. JADI SAYA KEMBALI FOKUS UNTUK MENATAP GOAL SAYA. SAYA RASA TIDAK ADA ORANG YANG AKAN GAGAL DALAM LARI MARATHON INI. TIDAK MASALAH ANDA AKAN MENCAPAINYA DALAM BERAPA LAMA, ASAL ANDA TERUS BERLARI. ANDA DISEBUT GAGAL BILA ANDA BERHENTI. JADI, JANGANLAH BERHENTI SEBELUM TUJUAN ANDA TELAH TERCAPAI."


Back to Articles Menu

Hukum Berpikir Positif


HUKUM PYGMALION
Hukum Berpikir Positif
Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya. Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dai sudut yang baik. Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel.Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini". Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu". Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah, sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu." Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang ada di gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif. Misalnya :

 Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.
 Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.
 Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

 Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidakmau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
 Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
 Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk, kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif,kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai. Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only............how nice!!!!



Back to Articles Menu

POINT OF VIEW

Beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu?? Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??” "Oh ya tentu” si Ibu bercerita :”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.”"
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ” Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??”Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ” anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??? “
....Dengan tersenyum ibu itu menjawab, ”Ooo …tidak tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”
Pelajaran Hari Ini : Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara "Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN"




Back to Articles Menu

PELAJARAN HIDUP

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu

Saat kau berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah
Sebagai balasannya, kau berteriak : "NGGAK MAU!" sambil matamu melotot

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah masuk

Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk dibaris lain

Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai dia keluar rumah

Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode

Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama libur sebulan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya

Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu

Saat kau berumur 16 tahun, dia mengajari kamu untuk mengemudi mobilnya
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli akan kepentingannya

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu sampai pagi

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar tidak malu di depan teman-temanmu

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya: "Darimana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab: "Ah, cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk kariermu di masa depan
Sebagai balasannya, kau katakan : "Aku tidak mau seperti kamu."

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru saat kau lulus perguruantinggi
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa main ke luar negri
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan
Sebagai balasannya, kau mengeluh :"Aduuhhh, bagaimana sih kok bertanya seperti itu?"

Saat kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan nasehat bagaimana merawat bayimu
Sebagai balasannya, kau katakan: "Sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat kau berumur 40 tahun, dia meneleponmu untuk memberitahu pesta salah seorang saudara dekatmu
Sebagai balasannya, kau jawab : "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu!"

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan
perawatanmu
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

Dan hingga SUATU HARI , dia meninggal dengan tenang.....
Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, dan itu
menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam MAKA.......

JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA, JANGAN LUPA BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN
PERHATIANMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI

JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA, INGATLAH AKAN KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG
TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU........




Back to Articles Menu

MEMELIHARA CINTA DI HATI
Oleh: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA


Setiap Manusia memiliki potensi; fisik, intelektual, emosionil dan spiritual yang berbeda-beda kapasitasnya. Ada orang yang sangat intelek, tetapi emosinya tidak stabil. Yang lain emosinya sangat terkendali tetapi intelektualitasnya kurang. Ada juga orang yang menonjol justeru potensi spiritualitasnya .

Perilaku manusia dalam keseharian mencerminkan aktualitas dari potensi itu. Ada orang yang berwajah garang tetapi hatinya lembut, ada orang yang fisiknya kecil dan nampak lemah tetapi hatinya bergejolak penuh dengan kebencian dan dendam. Demikian juga halnya dengan corak cinta, ada seorang lelaki yang jika jatuh cinta kepada seorang wanita, ia merasa harus menguasai dan memonopoli secara total lahir
batin, tidak boleh sedikitpun si wanita memiliki perhatian kepada selain dirinya.

Ia sangat pecemburu, dan jika ia gagal “memiliki” wanita yang dicintainya itu maka ia memilih “menghancurkan” sang kekasih daripada harus melihat ia dimiliki oleh orang lain. Di sisi lain, ada seorang lelaki pecinta yang sangat penuh pengertian, ia sangat memaklumi dan sangat memaafkan atas kekurangan sang kekasih. Ia bukan saja tidak bermaksud “menguasai” tetapi justeru selalu ingin memberi kepada kekasihnya apa yang menjadi keinginannya.

Ia sangat berbahagia jika bisa memberikan kesenangan kepada kekasihnya, meski untuk itu ia menderita. Nah cinta itu ada di dalam hati. Hadis Nabi menyebutkan bahwa di dalam tubuh setiap manusia ada qalbu (hati) yang menjadi penentu kualitas manusia, jika qalbu nya baik maka seluruh ekpressinya baik, sebaliknya jika qalbu nya buruk maka buruk pula ekpressi orang itu.

Orang suka berkata; dalamnya laut dapat di duga, dalamnya hati siapa
yang tahu ?. Isi hati manusia sungguh sangat sangat banyak dan beragam, diantaranaya adalah cinta. Dapat dipastikan bahwa tidak ada satupun keterangan yang obyektip tentang hati manusia yang berasal dari manusia, karena semua manusia bersifat subyektip, oleh karena itu keterangan yang paling obyektip tentang hati manusia hanya yang berasal dari sang Pencipta hati itu sendiri, yaitu Alloh.

dari milis Daarut Tauhiid, dikirim oleh Agus Syafii





Back to Articles Menu

SETIAP ORANG TIDAK INGIN MENGHADAPI MASALAH

Oleh: Bayu Mukti

Saya tahu bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan menolak jika dia dilahirkan tanpa masalah dan selalu bahagia tanpa ada sedikit kesedihan. Tapi apakah itu mungkin ? Bahkan mereka, anda dan saya bahkan mau membayar berapa dollar pun kalo seandainya ada orang yang bisa membuat kita lahir di dunia ini dan hidup di dunia ini tanpa ada masalah dan kesedihan sama sekali. Bahagia selalu bahkan selalu ceria. Ini saya ada sedikit cerita inspirasi yang saya kutip dari sebuah buku yang selayaknya pantas untuk saya tuliskan disini. Buku ini judulnya adalah "Bila anda pikir bisa, Anda pasti bisa melaksanakan dan meraih apa yang anda inginkan". Mari kita simak cuplikan cerita dari buku ini bersama-sama.
“Bung Norman,” kawan saya menyapa. “Tolong bebaskan saya dari masalah yang menindih hidupku ini, maka saya akan berikan anda seribu dollar uang kontan atas kebaikan jasa anda itu.”Tentu saja saya bukanlah seorang yang suka menampik permintaan semacam itu”. Maka saya pun merenungkan dan mempertimbangkan usul kawan saya itu dan muncul dengan satu pemecahan masalah yang lumayan juga. Sekurang-kurangnya cukup realistis sifatnya. Tetapi George nampaknya agak segan rupanya, sebab ia telah terlanjur menjanjikan 1000 dolar sebagai hadiah.
” Tidak apa george, ” norman berkata. “Saya tetap saja mau bantu kamu. Oleh sebab itu mari kita pecahkan bersama masalahnya. Kalau tidak salah anda ingin bebas dari segala masalah anda itu, bukan ? Sampai habis dan tuntas ?
“Ya Betul,” Jawab George. “Saya ingin lepas dari segala masalah yang saya hadapi dalam hidup ini. Saya sudah bosan dan kapok dalam menghadapi cobaan, ujian dan kemelut dalam hidup ini. Saya ingin bebas untuk selama-lamanya.”
”Baiklah George, saya sudah punya jawabannya”, kata norman. Akan tetapi saya sangsi apakah kau mau menerima jawaban saya atau tidak. Dengarkan ! Beberapa waktu lalu saya sedang melakukan tugas profesionalku, dimana saya harus berhadapan dengan pemimpin kelompok orang-orang yang yang lebih dari puluhan ribu jumlahnya. Dan tak seorang pun dari mereka memiliki masalah kehidupan.”
Wajah george langsung cerah, matanya berbinar-binar kegirangan karena keingin tahuannya.” Nah itulah tempat yang cocok bagi saya. Antarkanlah saya ke tempat itu teman”. Ujar si george girang.
“Baiklah,” jawab si norman.” Tetapi tempat yang saya maksud adalah perkuburan.”
” Dan memang itulah kenyataannya George. Bahwa di perkuburan itu tak ada seorang pun yang menghadapi masalah hidup. Bagi orang yang sudah menjadi penghuni di kuburan tidak akan pernah merasa cemas karena hidup yang penuh masalah itu telah berlalu bagi mereka. Mereka telah istirahat dari tugas dan pekerjaannya tiap hari. Mereka tidak peduli dengan apa yang kita baca dalam koran atau surat kabar atau bahkan apa yang kita lihat ditelevisi mereka sudah tidak peduli. Mereka tak punya masalah lagi dengan kehidupan, mereka beralih masalah pada hidup mereka di alam kubur. Karena memang mereka bukanlah orang hidup dan mereka adalah orang yang sudah mati.” Tegas Norman kepada George.
Dikutip dari Buku Bila Anda Fikir Bisa Anda Pasti Bisa Melaksanakan dan Anda Pasti Bisa Meraih yang Anda Inginkan
Dari cerita diatas sudah jelas sekali bagaimana bahwa secara logis bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia itu adalah alamat dari kehidupan. Logikanya adalah bagi anda bahwa semakin banyak masalah yang anda hadapi dalam hidup ini maka semakin luas pulalah peluang anda untuk hidup yang terbuka bagi anda. Seseorang misalnya menghadapi 10 masalah yang pelik akan nampak lebih hidup dibandingkan dengan seorang yang bersikap apatis dan hanya memiliki 5 masalah. Dan bila anda sama sekali tidak punya masalah berarti anda dalam keadaan gawat. Sebaiknya saran saya anda segera masuk kamar dan berlutut dan berdoa kepada Tuhan yang anda percaya masing-masing ” Ya Tuhan, apakah kau sudah tidak percaya lagi kepadaku hingga kau tidak mempercayakan lagi suatu kesulitan hidup untuk saya atasi ?.”
Cobalah anda resapi makna kisah motivasi, inspirasi dan nasehat diatas. Semoga dengan artikel ini anda lebih semangat dalam menghadapi segala cobaan dan masalah yang datang kepada anda.





Back to Articles Menu

SETIAP LANGKAH ADALAH ANUGERAH

Oleh: Barbara Brown Taylor

Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer pada tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakan nya, bernama Ralph.
Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
"Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?" tanya sang profesor.
"Melakukan apa?" kata Ralph. "Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?"
"Oh," kata Ralph, "Selama perang, saya kira."
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. "Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah," katanya. "Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini."
Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.




Back to Articles Menu

NAKHODA DAN PELAUT TERBAIK

Pada suatu malam yang berkabut tebal di Selat Sunda, seorang nakhoda kapal terbaik Indonesia melihat sesuatu yang mirip dengan lampu sebuah kapal lain yang menuju ke arah kapalnya. Sang nakhoda memerintahkan anak buahnya menghubungi kapal itu dengan memberikan sinyal berupa cahaya: “Ubahlah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
Jawabannya: “Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
Lalu, sang nagkhoda yang cerdas itu menjawab: “Aku nakhoda terbaik di sini, jadi kamulah yang harus mengubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan!”
Jawabannya: “Aku juga pelaut kelas satu di negeri ini - ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
Jawaban itu benar-benar membuat sang nakhoda terbaik itu murka, sehingga dia membalas sinyal itu kembali: “Aku kapal perang - ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
Jawabannya: “Dan aku mercu suar. Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan segera!”
(Terinspirasi dari Dan Bell, Reader’s Digest edisi Desember 1983, Semoga bermanfaat. Salam SuksesMulia, Jamil Azzaini)
Pelajaran Berharga: Jangan pernah meminta orang lain berubah agar tujuan Anda tercapai. Andalah yang harus berubah terlebih dahulu karena itu justeru lebih mudah Anda mencapai tujuan Anda)




Back to Articles Menu

MAKNA SUKSES
Oleh: Bayu Mukti
Sering sekali kita mendengar kata sukses atau sebuah kesuksesan, kadang-kadang hal ini sudah membuat anda takut. Karena sepertinya makna dari kesuksesan dan sukses tadi sangat amat mendalam sehingga banyak orang takut bergerak ke jalan kesuksesan tadi. Sukses, bagi kebanyakan orang hanyalah impian saja atau hanya sebuah angan-angan dan hal itu jauh dari pikiran. Namun nanti dulu, saya berkata begitu bukan berarti tidak ada orang yang sukses. Sebagian orang memang ada yang hidupnya terus mendapatkan kesuksesan.
Kalau Saya sendiri, sering bertanya kepada hati saya sendiri, “kapankah saya bisa sukses seperti si X?”. Saking pengennya saya ini sukses kadang-kadang muncul juga pertanyaan “kenapa ya saya belum sukses ? apakah kurang usaha saya selama ini ?. Pertanyaan itulah yang terkadang ada di benak saya.
Padahal, ternyata dalam suatu buku yang membahas tentang sukses, sukses itu bukanlah hal yang perlu kita takuti, sesuatu yang sangat besar dan sangat sulit untuk diraih. Kesuksesan itu ada di depan mata kita setiap detiknya. Hanya saja, kita sering disibukkan oleh berbagai hal yang terjadi di sekitar diri kita yang justru hal tadi menjauhkan kita dari “kesuksesan” tadi. Berbagai hal disekitar kita yang seringkali menghalangi kita untuk sukses adalah urusan-urusan yang seharusnya tidak begitu penting kita jadikan menjadikannya sebagai urusan penting. Hal itulah yang seringkali membuat kesuksesan kita yang di depan mata menjadi melayang entah kemana.
Kesuksesan menurut saya bukan hanya punya rumah sepuluh buah, tiap bulan mendapatkan 10 cek dengan nilai 4 sampai dengan 5 digit atau punya 10 mobil dalam garasi rumah kita. Kesuksesan sendiri jika menurut saya adalah saat kita dapat menemukan sebuah kedamaian dan kebahagian dan saat kita melakukan hal-hal yang kita cintai. Banyak orang menganggap si X sukses dikarenakan memiliki 10 rumah, 10 perusahaan dan 10 mobil tapi dibalik semua kekayaannya itu belum tentu terdapat kesuksesan didalamnya. Orang sukses tidak selalu orang kaya dan banyak uang. Karena banyak juga kita temui bagaimana orang yang punya 10 perusahaan dan 10 rumah serta 10 mobil, tidak pernah mendapatkan sebuah kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya. Nah sekarang apakah anda masih takut untuk mengejar kesuksesan ? Kesuksesan sebenarnya terletak saat hati kita bahagia karena sesuatu hal.
Yuk kita kejar kebahagiaan hati kita masing-masing !!! entah itu dapat earning banyak, entah itu dalam bentuk anda menulis uneg-uneg anda di blog anda yang penting adalah saat ini Happy dulu. Didalam kebahagiaan tersimpan sejuta kesuksesan. Namun jika anda merasa tersiksa dengan apa yang anda lakukan, disana sulit sekali menggali kesuksesan.




Back to Articles Menu

MENCAPAI POTENSI HIDUP MAKSIMAL

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri. Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.
Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :
1. Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi. Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih. Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu, meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap aspek kehidupanmu.
2. Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri
3. Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu. Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu. Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.
4. Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi… Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini. Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.
5. Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun Kita harus bersikap :” Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana.” Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.
6. Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita, Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri. Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.
7. Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu, sekarang juga !





Back to Articles Menu

KEPUASAN TERBESAR DALAM HIDUP
Oleh: Bayu Mukti

Iseng-iseng baca-baca buku tentang motivasi hidup milik pakdhe saya yang kayaknya udah usang banget bahkan sampulnya dedel duel alias robek semua tanpa sampul dan bukunya itu kertasnya kertas buram yang sangat begitu buram. Di dalam buku tersebut membahas tentang apa kepuasan terbesar dalam hidup ini. Kepuasan dalam hidup ini dalam buku itu bukanlah puas menjadi orang kaya. Bahkan dalam buku itu, membahas kalo jadi orang kaya itu belum tentu ada sebuah kepuasan. Mengapa kok gitu ? karena kepuasan itu sendiri bukan dari harta benda yang dimiliki namun kekayaan yang sesungguhnya adalah lebih tepatnya ada pada hati anda.
Disitu dijelaskan bagaimana peranan hati yang sesungguhnya. Meskipun buku itu usang dan tidak berjudul, dan yang pasti tulisan “yang” jadi “jang” dalam buku tersebut, tapi motivasi yang ada disitu sungguh tidak dapat saya lupakan. Kita kembali lagi pada kekayaan harta benda tidak berarti tanpa ada yang namanya kepuasan. Di dalam buku itu bahkan sudah diramalkan bagaimana manusia indonesia akan hidup di masa sekarang. Dituliskan bahwa “suatu saat manusia-manusia yang kaya akan merasa miskin dan ingin hartanya lebih dan terus lebih dari yang dimilikinya sekarang, bahkan mereka akan melakukan apa saja untuk bisa mendapatkannya”. Kalo saya pikir-pikir sekarang ini emang gitu keadaannya. Hebat juga buku bisa ngeramal keadaan Indonesia di masa depan.
Hmmm…..saya terus baca-baca artikel inspirasi dan motivasi tersebut dan ternyata contoh-contoh nyatanya pun sangat amat konkret dan nyata. Si penulis buku menuliskan dimana dia mempunyai seorang tetangga yang berprofesi tukang becak dan istrinya adalah seorang pembantu rumah tangga. Ia merasa kagum terhadap keluarga si abang becak ini. Dimana dia dan istri anaknya tidak pernah terlihat ribut entah itu soal makan, bayar spp, bayar tagihan listrik tiap bulan ato ribut soal kekurangan uang, padahal si tukang becak ini bayarannya sehari cuman 1000 rupiah sehari sedangkan istrinya tiap bulan upahnya hanya 3000 rupiah ( ga tahu deh ini tahun berapa ). Tapi dalam kehidupan keluarga-Nya ini bisa dikatakan harmonis. Bahkan saat ditanya si penulis masalah “mengapa keluarganya bisa harmonis padahal kaya nggak, uang banyak juga enggak ? lalu rahasianya apa pak ?” Lalu si tukang becak ini mengatakan “Saya sudah merasa kaya kok, memang bukan kaya dalam bentuk uang tapi saya kaya karena memiliki istri yang baik dan anak yang nurut dengan saya. Kalo masalah uang itu mudah dicari kok”.
Lalu si penulis yang bertanya ini pun terheran-heran dengan jawaban si tukang becak ini. “Loh, apakah bapak bisa mendapatkan kepuasan hanya dengan itu saja ?
“Kepuasan terbesar dalam hidup ini adalah dapat melakukan suatu hal yang dikatakan oleh orang lain, bahwa kita tidak dapat melakukan hal itu” jawab si tukang becak.
Nah gimana dengan kepuasan anda sendiri ??





Back to Articles Menu

KEGELISAHAN MENINGGALKAN KARIR
Ditulis Oleh Teguh Supriyanto

Sahabat, Kegelisahan untuk segera mencapai suatu keberhasilan yang belum nampak pasti membuat kita dalam suatu kondisi bagaimana untuk memutuskan pilihan, apakah kita harus setia dengan rutinitas karir atau pekerjaan yang membuat kita tersiksa karena atasan atau kondisi kerja yang melemahkan kita atau suatu keputusan untuk segera meninggalkan karir / Pekerjaan yang melemahkan kita tersebut.

Tentunya hal yang paling berat kalau kita harus memutuskan meninggalkan pekerjaan / karir yang sudah lama kita lakoni, bagi yang sudah berkeluarga terlintas ke khawatiran bagaimana membiayai anak dan istri nya. Bagi yang sudah memutuskan untuk berhenti dalam karir atau pekerjaan segeralah memulai dalam suatu perjalanan karir yang menguatkan.

”Setiap pemberhentian adalah awal dari perjalanan berikutnya; dan Setiap pintu keluar adalah pintu masuk ke ruangan yang lain” (Mario Teguh)

Perjalanan karir kita adalah sebuah proses perpindahan dari satu pemberhentian ke pemberhentian berikutnya. Kita hanya akan segera sampai, bila kita menyegerakan sebuah pemberangkatan untuk setiap pemberhentian.

Mereka yang mencapai hasil yang banyak dan yang besar dan yang tinggi, adalah mereka yang berhenti saat mereka harus berhenti - tetapi yang segera memulai lagi.

Sebaliknya, mereka yang lambat dalam mencapai haknya untuk berhasil, adalah biasanya orang-orang yang memperlakukan tempat-tempat berhenti – sebagai pemberhentian, atau bahkan betul-betul sebagai penghentian.

Padahal, sebuah tempat berhenti adalah tempat transisi antara satu perjalanan ke perjalanan berikutnya. Di pemberhentian itu lah kita harus membangun kesiapan yang lebih baik bagi perjalanan berikutnya.

Itu sebabnya, kita – Anda dan saya, dianjurkan untuk membuat tempat-tempat berhenti yang terukur dan teratur. Ternyata, orang-orang yang sering berhenti, justru adalah orang-orang yang lebih berhasil daripada mereka yang bekerja tanpa henti; asal yang sering berhenti itu – langsung segera memulai lagi dengan kualitas semangat dan kemampuan yang lebih terperbaiki.

Tugas kita, sebetulnya adalah menghubungkan awal dari sebuah perjalanan, ke akhir dari perjalanan itu - dengan kualitas perjalanan yang sebaik-baiknya; agar akhir dari perjalanan itu menjadi awal bagi perjalanan berikutnya yang lebih mendekatkan kita kepada kecemerlangan dan kemuliaan hidup yang kita tuju.

Maka, janganlah pernah Anda merasa sudah sampai. Dan segera putuskan Anda akan menjadi Apa dan Jadilah yang terbaik

BE THE BEST AT WHAT YOU DO
Jadilah yang terbaik dalam yang Anda lakukan

Bila Anda tidak ingin menjadi yang terbaik,
lalu Anda ingin menjadi apa?

Masa depan Anda bergantung kepada penggunaan terbaik dari kemampuan Anda, bukan pada kesalahan Anda di masa lalu atau pada keraguan Anda tentang masa depan.

Masa depan Anda bergantung kepada kekuatan Anda,
bukan pada masalah-masalah Anda.

Dan,
bahwa masa depan Anda bergantung pada keberhasilan Anda,
bukan pada kegagalan Anda.
(Mario Teguh Super Note)




Back to Articles Menu

KEHIDUPAN YANG BERARTI
Oleh: Tidak Diketahui

Berapa umur anda saat ini?
20 tahun, 30tahun, 40tahun atau bahkan 5 tahun…
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.
Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita membantu kepada sesama.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah … dll.
Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?
Pandanglah di sekeliling kita…ada segelintir orang yang membutuhkan kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesamanya
Bersyukurlah pada-NYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.
Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.





Back to Articles Menu

CERITA SI KECIL
Si bolang, mendapat tugas dari gurunya untuk membuat cerita tentang mimpi-mimpinya. Setibanya di rumah ia langsung melaksanakan tugasnya itu. Karena ayahnya seorang pelatih kuda miskin dan kehidupannya sangat kekurangan, maka Si Bolang terobsesi dan memiliki mimpi, apabila ia besar nanti ingin memiliki tempat pelatihan kuda yang seluas 400 hektar dan rumah seluas 400 meter persegi.
Intinya, Si Bolang bercerita tentang impiannya ingin membuat sebuah pelatihan kuda yang sangat besar. Tanpa terasa karangannya tadi menghabiskan 7 helai kertas. Esok paginya ia pun langsung mengumpulkan tugasnya tersebut.
Ia berharap cemas tentang hasil karyanya tersebut. Setelah 1 minggu berlalu dan akhirnya tugas tersebut dibagikan dan diberikan nilai oleh Sang Guru. Tapi betapa kagetnya Bolang karena karangannya mendapatkan nilai ”F” dan terdapat catatan Sang Guru, ”setelah jam pelajaran temui saya di kantor”.
Saat di kantor Bolang dimarahi habis2an oleh gurunya karena dinilai karangannya tidak masuk akal dan tidak akan tercapai. Dia berkata, ”Bolang kamu itu sudah gila, kamu itu hanya anak seorang pelatih kuda miskin dan tak mungkin kamu akan membangun pelatihan kuda sebesar 400 hektar. Kamu saya beri waktu 1 minggu untuk mengganti karangan tersebut dan nilaimu juga bisa saya naikan bila kamu mengarang karangan yang lebih logis dan masuk akal”, kata guru itu lagi.
Lalu setelah Bolang pulang ke rumah bertanya pada ayahnya. “Ayah saya memiliki mimpi untuk membangun pelatihan kuda seluas 400 hektar tapi kata guru saya mimpi itu tak akan pernah tercapai dan hanyalah omong kosong belaka karena saya hanyalah anak seorang yang miskin lalu saya disuruh mengganti mimpi saya itu menjadi mimpi yang lain yang sesuai dan masuk akal”, kata Si Bolang.
”Nak mimpimu adalah masa depanmu jadi terserah kamu, kamu mau menggantinya atau tidak“, jawab ayah Si Bolang dengan bijaksana dan sabar. “Baiklah ayah terima kasih atas pendapatmu”, kata Si Bolang.
Setelah di sekolah pun Si Bolang tetap membawa karangannya yang dulu yang bercerita tentang pelatihan kuda dan peternakan kuda seluas 400 hektar dan dikumpulkan lagi kepada gurunya namun ada tulisannya biarkanlah nilai F tetap terpajang menjadi nilaiku namun inilah impianku tidak akan pernah bisa tergantikan dengan impian yang lainnya.
Setelah berpuluh puluh tahun berlalu Si Bolang akhirnya beranjak dewasa dan dia akhirnya bisa menggapai mimpinya untuk memiliki peternakan kuda dan memiliki pelatihan kuda sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi. Saat gurunya datang ke tempat pelatihan kudanya dan bertemu dengan Bolang ia berkata, “kamu hebat nak, maafkan aku bila dulu telah melarangmu bermimpi seperti ini, aku salut padamu, aku hanyalah seorang guru yang hanya bisa merenggut mimpi2 anak sepertimu”, kata Sang Guru pada Bolang.
Impian merupakan inspirasi untuk kita mampu maju meniti masa depan yang lebih baik masa depan yang sukses. Sudahkah kita memiliki impian besar tentang masa depan kita?





Back to Articles Menu

HUKUM TRUK SAMPAH
(GARBAGE LAW)

Suatu hari saya naik sebuah taksi menuju Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam mendadak keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taksi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa sentimenter dari mobil itu. Pengemudi mobil hitam tadi mengeluarkan kepalanya dan menjerit ke arah kami mengeluarkan umpatan. Supir taksi hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya.

Saya benar-benar heran dengan sikap supir taksi yang bersahabat itu. Lalu saya bertanya kepadanya, "Mengapa sikap bapak seperti itu ? Tadi hampir saja terjadi tabrakan dan akibatnya dapat mengirimkan kita ke rumah sakit.”

Saat itulah saya belajar dari supir taksi itu mengenai apa yang kemudian saya sebut sebagai "Hukum Truk Sampah". Supir taksi itu menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan berkeliling membawa “sampah-sampah”. Sampah yang dimaksud adalah frustrasi, kemarahan, kekecewaan dan kebencian. Seiring dengan berjalannya waktu, sampah-sampah tersebut makin menumpuk. Mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya dan seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan sakit hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, dan doakan mereka, lalu lanjutkan hidup anda. Jangan pernah ambil “sampah-sampah” mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.

Intinya adalah orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mencuri hari-hari mereka dengan merusak suasana hati mereka. Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka : Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar. Berdoalah bagi yang tidak. Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kau menghadapinya. Hidup itu bukan menunggu badai berlalu, tetapi bagaimana belajar menari dalam hujan. Selamat menikmati hidup yang penuh berkah dan bebas dari “sampah”.




Back to Articles Menu

BERFIKIR POSITIF
Oleh: Bayu Mukti

Salah satu dari berbagai hal yang menghalangi kita dari terjadinya tingkat kemajuan dalam hidup ini adalah kita sering menganggap bahwa pikiran kita sangat terbatas. Hal ini sebagai akibat dari adanya konsep bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang terbatas dan sudah ditentukan oleh takdirnya. Kita semua termasuk saya telah tenggelam dalam pemikiran dan konsep tersebut. Jika kita dalam keadaan negatif atau takut pada suatu hal yang akan terjadi di masa datang, kita selalu saja menarik kesimpulan pada konsep takdir diri kita.
Kita seharusnya terus yakin terhadap diri kita, harus berpikir positif namun bukan berarti harus agresif, tetapi harus yakin dan berpegang teguh pada keyakinan bahwa kita bisa menggapai apa yang kita inginkan.
Orang yang berpikiran negatif selalu saja menerapkan suasana dan kondisi yang negatif pula, sehingga mereka mudah sekali mengalami kesulitan demi kesulitan. Orang yang berpikir positif menarik hal-hal yang positif, sehingga mereka dapat meraih keberhasilan demi keberhasilan. Sedikit sekali orang menyadari bahwa hukum berpikir itu merupakan realitas terbesar, dengan berpikir kita dapat menyelesaikan berbagai hal. Jika kita dapat memahami kekuatan pikiran, kita akan mengawasi pikiran kita dengan hati-hati agar jangan sampai dimasuki dengan pikiran-pikiran yang tidak kita kehendaki.
Kita dapat mengendalikan pikiran kita dengan cara menjaganya agar tidak dimasuki oleh pikiran negatif. Setiap hari kita dapat mempraktekannya dengan mengatakan bahwa tidak ada pikiran yang terbatas yang dapat memasuki otak. Marilah kita hiasi diri kita, rumah kita dan bisnis kita dengan arus pikiran positif. Karena hanya dengan inilah kita akan selalu mendekat dengan hal-hal yang terbaik.




Back to Articles Menu

BERGERAK
Oleh: Renald Khasali

"Sebagian besar orang yang melihat belum tentu bergerak, dan yang bergerak belum tentu menyelesaikan (perubahan)."

Minggu lalu, dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat, iseng-iseng saya mengeluarkan dua lembaran Rp 50.000. Di tengah-tengah ratusan orang yang tengah menyimak isi buku, saya tawarkan uang itu. "Silahkan, siapa yang mau boleh ambil," ujar saya. Saya menunduk ke bawah menghindari tatapan ke muka audiens sambil menjulurkan uang Rp 100.000.

Seperti yang saya duga, hampir semua audiens hanya diam terkesima. Saya ulangi kalimat saya beberapa kali dengan mimik muka yang lebih serius. Beberapa orang tampak tersenyum, ada yang mulai menarik badannya dari sandaran kursi, yang lain lagi menendang kaki temannya. Seorang ibu menyuruh temannya maju, tetapi mereka semua tak bergerak. Belakangan, dua orang pria maju ke depan sambil celingak-celinguk.

Orang yang maju dari sisi sebelah kanan mulanya bergerak cepat, tapi ia segera menghentikan langkahnya dan termangu, begitu melihat seseorang dari sisi sebelah kiri lebih cepat ke depan. Ia lalu kembali ke kursinya.

Sekarang hanya tinggal satu orang saja yang sudah berada di depan saya. Gerakannya begitu cepat, tapi tangannya berhenti manakala uang itu disentuhnya. Saya dapat merasakan tarikan uang yang dilakukan dengan keragu-raguan. Semua audiens tertegun. Saya ulangi pesan Saya, "Silahkan ambil, silahkan ambil." Ia menatap wajah saya, dan saya pun menatapnya dengan wajah lucu. Audiens tertawa melihat keberanian anak muda itu. Saya ulangi lagi kalimat saya,dan Ia pun merampas uang kertas itu dari tangan saya dan kembali ke kursinya. Semua audiens tertawa terbahak-bahak. Seseorang lalu berteriak, "Kembalikan,kembalikan!" Saya mengatakan, "Tidak usah. Uang itu sudah menjadi miliknya."

Setidaknya, dengan permainan itu seseorang telah menjadi lebih kaya Rp.100.000.
Saya tanya kepada mereka, mengapa hampir semua diam, tak bergerak. Bukankah uang yang saya sodorkan tadi adalah sebuah kesempatan? Mereka pun menjawab dengan berbagai alasan:

"Saya pikir Bapak cuma main-main ............"
"Nanti uangnya toh diambil lagi."
"Malu-maluin aja."
"Saya tidak mau kelihatan nafsu. Kita harus tetap terlihat cool!"
"Saya enggak yakin bapak benar-benar akan memberikan uang itu ....."
"Pasti ada orang lain yang lebih membutuhkannya...."
"Saya harus tunggu dulu instruksi yang lebih jelas....."
"Saya takut salah, nanti cuma jadi tertawaan doang........."
"Saya, kan duduk jauh di belakang..." dan seterusnya.

Saya jelaskan bahwa jawaban mereka sama persis dengan tindakan mereka sehari-hari. Hampir setiap saat kita dilewati oleh rangkaian opportunity (kesempatan), tetapi kesempatan itu dibiarkan pergi begitu saja. Yang gila itu adalah yang selalu mengharapkan perubahan, sementara itu tetap melakukan hal yang sama dari hari ke hari.....,"

Pembaca, di dalam bisnis, gagasan, pendidikan, pemerintahan dan sebagainya, saya kira kita semua menghadapi masalah yang sama. Mungkin benar kata teman saya tadi, kita semua mengharapkan perubahan, tapi kita tak tahu harus mulai dari mana. Akibatnya kita semua hanya melakukan hal yang sama dari hari ke hari, jadi omong kosong perubahan akan datang. Perubahan hanya bisa datang kalau orang-orang mau bergerak bukan hanya dengan omongan saja.

Seperti kata Jack Canfield,yang menulis buku Chicken Soup for the Soul,yang membedakan antara winners dengan losers adalah "Winners take action. They simply get up and do what has to be done.".

Selamat bergerak





Back to Articles Menu

10 KUALITAS PRIBADI YG DISUKAI

1. Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, Kerendahan Hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Sikap Positif. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Karena tidak semua orang dikaruniai tempramen ceria, maka Keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Orang yang Bertanggung Jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Rasa Percaya Diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seeorang memaafkan orang lain. Orang yang Berjiwa Besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Orang yang "Easy Going" menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan.Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.

10. Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.




Back to Articles Menu

90/10
Oleh: Fauzi Rachmanto

Udah pernah denger ‘Prinsip 90/10-nya Stephen Covey belum? Menurut beliau, dalam hidup kita ini:
- 10% terjadi karena apa yang KITA ALAMI...
- 90% sisanya ditentukan dari cara KITA BEREAKSI...
Kita tentu tidak bisa mengendalikan yang 10% itu. Buru-buru ke kantor karena ada meeting, tapi jalanan macet…Pesawat delay, gajian telat masuk, hidung pesek, muka jerawatan, badan pendek, dan seabrek hal lain yang kadang kita keluhkan. Kita memang nggak bisa mengontrol pesawat yang delay, hidung yang pesek, gaji yang telat masuk, ban mobil bocor, dan banyak hal lainnya, tapi kita bisa mengontrol yang 90%, REAKSI KITA ketika hal-hal itu terjadi.
Ya, reaksi kita. Punya hidung pesek, muka jerawatan, terus apa reaksi kita? Marah-marah? Jadi murung dan rendah diri? Terus hidung kita jadi mancung, muka jadi mulus? Kan nggak…Reaksi negatif yang kita keluarkan hanya membuat kita makin jauh dari jalan keluar, dan lupa bahwa ada banyak nikmat lain yang kita punya.
Contoh lain lagi: Bangun kesiangan, baru ingat kalau pagi ini ada meeting di kantor. Buru-buru ganti baju (tanpa mandi dan gosok gigi seadanya), minum kopi, daaaannnn…kopi tumpah ke baju. Apa reaksi kita? Ngomel sambil ganti baju? Di mobil masih ngedumel dan makin ngedumel karena jalanan macet. Takut telat, akhirnya maksa minta jalan, daaannnn..nyenggol mobil di kanan. Bemper mobil penyok, orang yang mobilnya tersenggol marah, harus bayar ganti rugi. Akibatnya? Sampai kantor malah makin telat…
Hari yang dimulai dengan situasi yang buruk, jika diteruskan dengan reaksi yang buruk juga, akan membuat semua makin buruk. Lebih parah, bahkan. Kejadiannya buruknya cuman 10%, reaksi kita menyumbangkan 90%, jadi benar-benar besar pengaruh reaksi kita itu. Kejadiannya bisa jauh berbeda kalau kita menghadapinya dengan lebih tenang, santai, dan kepala dingin. Dimulai dengan hal yang sama, tapi akhirnya bisa berbeda, lagi-lagi karena reaksi kita.
Prinsip 90/10 ini memang manjur berats. Membuat hidup lebih enteng kalau buat saya yang doyan ngomel ini (:P). Ada orang yang fitnah, walaupun sempat marah, tapi terus ya udah lah, biarin aja, saya percaya karma. Bangkrut dan menghabiskan uang ratusan puluhan juta saat mulai belajar bisnis dengan serius tahun lalu, ya coba relakan (walaupun nyesek bangeut sih, uangnya bisa buat apa gitu tuh hehehe). Anggap-anggap itu tabungan kegagalan, kita jadi belajar (belajar yang sangat mahaaalllll huhuhu), dan sukses pasti bakalan datang kalau kita terus usaha kan…? Amien…
Intinya ya…legowo…! React properly. Semua kejadian yang terjadi di muka bumi ini kan pasti ada yang ngatur (btw, saya salah satu penganut tidakpercayakebetulan), dan semua yang terjadi kan yang terbaik buat kita, jadi ya…santai sazaaaaa !!!
Next time, when something bad happens, watch out your reaction yak!




Back to Articles Menu

TENTANG KEPITING

TENTANG KEPITING

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat selayaknya kepiting.

Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki hati itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Bukannya bergembira jika rekan, teman atau saudara kita mengalami kesuksesan, tetap kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak beres. Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari, sebenarnya tanpa sadar kita sudah secara perlahan tapi pasti membunuh karakter diri kita sendiri.

Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’ :
1. Hobi mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak
2. Hobi mengkritik orang lain (harusnya begini, harusnya begitu) tapi tidak mau merubah sifat & prilaku buruk diri sendiri (No Action Talk Only)
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui (tepatnya tidak mau tahu) kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.

Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan adalah yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu adalah seberapa jauh kita bisa mengembangkan karakter positif diri kita seutuhnya.

Betapa pun banyaknya kucing (kepiting) berkelahi, selalu saja banyak anak kucing (kepiting) lahir. (Abraham Lincoln).




Back to Articles Menu

KISAH DUA ANGSA



Oleh: Yon’s Revolta

Dua angsa yang malang…
Dulu, saya menganggap dua ekor angsa itu kawanan pengacau. Betapa tidak !. Setiap saya berjalan, tiba-tiba dikejar, sekonyong-konyong sayapun lari. Spontan saya lari karena kaget, walaupun saya tahu, disosor angsa tak sesakit yang saya bayangkan. Tapi, langkah penyelamatan tetap saya tempuh. Lari adalah jawaban paling sederhana, jawaban layaknya seorang pecundang.
Sebagai balasan, saya sering menggoda dua ekor angsa itu. Dalam sebuah kesempatan lain, ketika kondisi fisik saya prima, saya dekati dua angsa itu. Dua makluk itu terpancing lantas mengejar. Karena fisik sudah saya persiapkan dengan matang, tak terkejarlah saya. Ketika sudah jauh, saya tertawa, saya puas. “ha ha ha, kalah lo”.
Tapi akhirnya, saya berubah pikiran, Setelah beberapa tahun lamanya.
Saya memutuskan untuk berdamai. Setelah lama menjadi “musuh”.
Tepatnya, selepas jalan-jalan sore. Seperti biasanya, setiap sore dengan senja yang selalu memikat, saya habiskan waktu dengan berjalan-jalan, mengikuti irama kehidupan yang membuat saya tenang, setidaknya sampai saat ini. Rupanya, ketika sampai ke sebuah warung, saya tergoda untuk makan lebih awal, kira-kira pukul 17.00. Ya sudah lah, saya memesan makan besar, saya langsung santap di tempat. Saat itulah saya ingat nasib dua angsa itu.
“Sudahkah dua makhluk itu makan..?”.
Dua angsa itu penghuni kampus, sering nampak di sekitar gedung rektorat. Saya tak yakin, ada yang mengurusi, terutama soal makan. Berangkat dari situlah, tak lupa saya belikan kedua angsa itu nasi lengkap dengan sayurnya. Setelah itu, saya meluncur mencari kedua angsa itu. Saya cari-cari ke tempat biasa tak ada, kemana..?, pikir saya. Lantas, saya berjalan menuju kolam samping rektorat. Benar, kedua angsa itu sedang santai disana.
Saya tersenyum, dalam hati saya berbisik “Hai, hari ini kita berdamai kawan”. Saya dekati dan berikan makanan itu. Awalnya sok-sokan tak mau memakannya. Dalam hati, saya berbisik lagi “Gengsi lo yah”. Tapi akhirnya mengendus dan pelan-pelan mulai memakannya.
Saya kurang tahu, siapa pemilik kedua angsa itu. Dan tak tahu pula jenis kelaminnya. Sependek yang saya tahu, dari dulu hanya dua saja. Dari situ saya menyimpulkan kalau kedua angsa itu jantan. Yah kesimpulan yang mungkin salah. Tapi tak begitu penting. Yang saya tahu, kedua angsa itu tak ada yang mengurusnya. Seorang satpam yang saya tanya siapa yang mengurusnya juga tak menjawab. Bahkan terkesan agak kaget ketika saya menanyakannya.
Ya sudahlah. Saya pandangi kedua angsa itu yang sedang asyik dengan makannya. Aduh, belum sempat saya menyaksikan kedua angsa itu menghabisi makannya, keburu hujan datang. Agak deras, dan semakin deras saja. Akhirnya, saya tancap gas meninggalkan keduanya. Saya basah kuyup tersapu hujan deras, tapi saya senang melihat kedua makhluk Tuhan itu menyantap makanan dengan lahap. Setidaknya, hari itu keduanya bisa merasakan perut kenyang. Saya bahagia melihat pemandangan seperti itu. Bagi saya itu cukup.




Back to Articles Menu

KELINCI

KELINCI

Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, Tiba tiba datang se-ekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang Rubah jantan merasa tertantang, "dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha rubah dan melahapnya
dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai, Sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang. "Sang
serigala merasa tertantang, dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?"

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Lima belas menit kemudian
sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala dan
melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, Tiba tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang. "Sang Beruang merasa tertantang, "dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai, Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, Sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan!!"

Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata " Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang."

Nb.

The Winner selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara The Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada
kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama: (MESKIPUN) DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK DARI KITA)




Back to Articles Menu

KELINCI SI PENAKUT

Kelinci memang dari dulu terkenal sebagai hewan yang bernyali kecil, sering ketakutan tanpa alasan yang jelas, sesegera mungkin menyingkir bila dia merasa terganggu keamanannya.
Suatu hari, terlihat sekelompok kelinci sedang berkumpul di tepi sebuah sungai, mereka sibuk berkeluh kesah meratapi nyalinya yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang senantiasa dibayangi dengan mara bahaya. Semakin mereka ngobrol, semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka.
Alangkah malangnya lahir menjadi seekor kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang ke langit biru tidak punya sayap, setiap hari ketakutan melulu. Mau tidur nyenyak pun sulit karena terganggu oleh telinga panjang yang tajam pendengarannya sehingga matanya yang berwarna merah pun semakin lama semakin merah saja.
Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Dari pada hidup menderita ketakutan terus, mereka berpikir lebih baik mati saja. Akhirnya mereka mengambil keputusan beramai-ramai hendak bunuh diri dengan melompat dari tepian tebing yang tinggi dan curam. Maka para kelinci terlihat berbondong-bondong menuju ke arah tebing.
Saat mereka melewati pinggir sungai, ada seekor katak yang terkejut melihat kedatangan kelinci yang berjumlah banyak. Tergesa-gesa si katak ketakutan dan segera meloncat ke sungai melarikan diri.
Walaupun si kelinci sering menjumpai katak yang melompat ketakutan saat melihat kelinci melintas, tetapi sebelum ini mereka tidak peduli. Berbeda untuk kali ini. Tiba-tiba ada seekor kelinci yang tersadar dari kesedihannya dan langsung berteriak, “Hei, berhenti! Kita tidak usah ketakutan sampai perlu harus bunuh diri.
Karena lihat lah, ternyata ada hewan lain yang lebih tidak bernyali dibandingkan kita yakni si katak yang terbirit-birit saat melihat kita! Mendengar kata-kata itu, kelinci yang lain tiba-tiba pikiran dan hatinya terbuka, seoleh-oleh tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Maka dengan riang gembira mereka mulai saling membesarkan diri masing-masing, “iya, kita tidak perlu ketakutan!”. “Tuh kan, ada mahluk lain yang lebih pengecut dari kita”, “Iya, kita harus semakin berani”. Perlahan-lahan mereka berbalik arah kembali kearah pulang dengan riang gembira dan melupakan niatnya untuk bunuh diri.
Pembaca yang budiman,
Saat keberuntungan sedang tidak memihak kepada kita, Jangan suka meratapi nasib yang dirundung malang seakan-akan hanya kitalah mahluk paling menderita di muka bumi ini. Lihatlah disekeliling kita. Masih begitu banyak orang yang lebih susah, sengsara dan sial dibandingkan kita. Jika mereka yang hidup dalam kekurangan tetapi mampu menjalaninya dengan tegar dan tetap berjuang, kenapa kita tidak?
Apapun keadaan kehidupan kita hari, seharusnya kita jalani dengan optimis dan aktif, nasib tidak akan dapat kita robah tanpa manusia itu sendiri yang siap merobahnya, Karena sesungguhnya ‘sukses adalah hak setiap orang’ success is my right, bagi siapa saja yang mau berjuang dengan sungguh-sungguh.
Salam sukses luar biasa!!!




Back to Articles Menu

CANGKIR YANG CANTIK



Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
***
Sahabat, dalam kehidupan ini adakalanya kita seperti disuruh berlari, ada kalanya kita seperti digencet permasalahan kehidupan. Tapi sadarlah bahwa lakon-lakon itu merupakan cara Tuhan untuk membuat kita kuat. Hingga cita-cita kita tercapai. Memang pada saat itu tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara untuk mengubah kita supaya menjadi cantik, memancarkan kemuliaan, punya nilai tambah dan jauh lebih bermanfaat.
“Sahabat, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena akhir dari apa yang sedang anda hadapi adalah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan makin cantik dalam kehidupan ini.




Back to Articles Menu

Berjalan Dengan Keong

Oleh: Tidak Diketahui

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan. Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit. Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan. Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.
Ya Tuhan! Mengapa ?
Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang. Pelankan langkah, tenangkan hati....
Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!
Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya. "He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.
Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu
Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.
Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.
Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.
Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?
Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu
Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan
Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati..




Back to Articles Menu

Antara Burung, Cacing dan Manusia


ANTARA BURUNG, CACING DAN MANUSIA
Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing.
Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan. Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu cuma cukup buat keluarganya, sementara ia harus "puasa". Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus "berpuasa". Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya "kantor" yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri.
Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap optimis akan rizki yang dijanjikan Allah.
Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan. Suatu waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.
Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing.
Kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai mata dan telinga. Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan, sama dengan makhluk hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka ia akan mati. Tapi kita lihat, dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari rizki. Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.
Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.
Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung atau cacing? Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi? Padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa. Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar dari burung dan cacing.




Back to Articles Menu

Tentang Kepiting


TENTANG KEPITING

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat selayaknya kepiting.

Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki hati itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Bukannya bergembira jika rekan, teman atau saudara kita mengalami kesuksesan, tetap kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener. Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari, sebenarnya tanpa sadar kita sudah secara perlahan tapi pasti membunuh karakter diri kita sendiri.

Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’ :
1. Hobi mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak
2. Hobi mengkritik orang lain (harusnya begini, harusnya begitu) tapi tidak mau merubah sifat & prilaku buruk diri sendiri (No Action Talk Only)
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui (tepatnya tidak mau tahu) kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.

Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan adalah yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu adalah seberapa jauh kita bisa mengembangkan karakter positif diri kita seutuhnya.

Betapa pun banyaknya kucing (kepiting) berkelahi, selalu saja banyak anak kucing (kepiting) lahir. (Abraham Lincoln).

Back to Articles Menu

MENJEMPUT RIZKI

Setengah jam menjelang adzan Dzuhur, dari kejauhan mata saya menangkap sosok tua dengan pikulan yang membebani pundaknya. Dari bentuk yang dipikulnya, saya hapal betul apa yang dijajakannya, penganan langka yang menjadi kegemaran saya di masa kecil. Segera saya hampiri dan benarlah, yang dijajakannya adalah kue rangi, terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat, pasti.

Satu yang paling khas dari penganan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut. "Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi," akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan bisa menemukan jajanan masa kecil ini. Sebab, sudah sangat langka penjual kue rangi ini, kalau pun ada sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya.

Tiga jam setengah berkeliling, akunya, baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya. "Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling," iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh. "Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin," jawabnya panjang.

Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Murad ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat. Beruntung saya bisa berbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna.

"Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apa pun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti," lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya.

"Tapi Bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?" pancing saya, agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras, "Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akan menjadi saksi di akhirat kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki."

Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Murad. Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi. Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan. Dan Pak Murad termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu, yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya, tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan.

Sewaktu kecil saya sering membeli kue rangi, tidak hanya karena nikmat rasanya melainkan juga harganya pun murah. Sekarang ditambah lagi, kue rangi tak sekadar nikmat dan murah, tapi Pak Murad pedagangnya membuat kue rangi itu semakin lezat dengan kata-kata hikmahnya. Lagi pula saya tak perlu membayar untuk setiap petuahnya itu.

Back to Articles Menu

MENCURI TANPA KETAHUAN

Pada zaman dahulu kala, seorang raja ingin menikahkan putrinya dengan seorang pria yang layak. Sang raja lalu mengadakan sayembara bagi para pria yang mampu
mencuri sesuatu dari dalam istananya yang dijaga ketat, tanpa ketahuan oleh siapa pun. Pemenangnya berhak untuk menikahi putrinya.

Dalam kurun waktu yang ditentukan, banyak pemuda mengikuti sayembara ini dan menunjukkan kebolehannya. Mereka mengerahkan berbagai kelihaian dan kesaktian untuk menerobos penjagaan ketat di istana.

Pada hari penentuan, para peserta dikumpulkan. Pemuda pertama dipanggil menghadap raja dan ditanya hasilnya, ia menjawab, “Saya mencuri batu rubi ini dan
tak seorang pun di istana yang mengetahuinya.” Raja menjawab, “Bukan kamu pemenangnya”.

Pemuda kedua maju, “Semalam saya mengambil kereta kencana dan membawanya keluar gerbang, para penjaga saya buat terlelap semua, tak ada yang melihat saya.”
Raja mempersilakan peserta itu duduk kembali.

Dengan percaya diri, peserta berikutnya menghadap, “Ampun Paduka, sayalah yang mengambil mahkota Paduka dari kamar Paduka, dan seluruh barisan pertahanan
istana tak ada yang menyadarinya.” Raja menggeleng.

Semua orang jadi bingung, karena masih saja belum ada yang dinyatakan sebagai pemenang.

Akhirnya, seorang pemuda menghadap dengan tangan kosong dan berkata, “Saya tidak mendapatkan apa pun.” Raja menjawab, “Mengapa?” Pemuda tersebut menjawab,
“Sungguh tidak mungkin kita bisa mencuri tanpa ketahuan oleh siapa pun. Karena setidaknya selalu ada satu orang yang mengetahuinya, yaitu diri kita sendiri”.

Raja pun tertawa lebar dan menyambut sang menantu barunya......

Ujar Raja sebagai sebagai penutup :'Betapa damai dan membahagiakannya dunia kita ini, jika setiap orang mengindahkan suara hatinya. Pada dasarnya nurani setiap orang adalah bersih adanya. Di dalam hati kita, setidaknya selalu ada rasa “malu” untuk berbuat buruk dan rasa “takut” akan akibat berbuat buruk. Suara hati yang bersih adalah penjaga dunia sejati. Masalahnya, apakah kita memelihara dan mengindahkan suara hati kita atau malah menutupinya......?"

Back to Articles Menu

BERANI MENCOBA

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya.
“Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?”
“Ha?,” kata jam terperanjat,”Mana sanggup saya?”
“Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?”
“Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan.
“Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?”
“Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? banyak sekali itu” tetap saja jam ragu-ragu akan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara dengan si jam.
“Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak 1 kali dalam 1 detik?”
“Naaaa…Kalau begitu aku sanggup!” Kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai jam dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti dia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata “TIDAK” sebelum Anda pernah mencobanya.
Kata Bijak:Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang lain dari denyut jantung, gairah dan air mata. Tetapi ukuran sejati dibawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.


Back to Articles Menu

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites